daftar pengunjung

Another Templates

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

kalendar 2011

tulisan gerak*

bloggergue walaoupun gag seberapa tapi bagi gue asik :D

buku tamu


ShoutMix chat widget

pencarian

kebudayaan

Author: ganda dwi octavia
Kamis, 27 Oktober 2011
WARISAN budaya merupakan kekayaan bangsa yang harus terus dikelola dan dilestarikan. Pasalnya, warisan budaya merupakan sumber daya budaya dan juga pusaka bagi bangsa Indonesia.

Warisan budaya menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) terdiri dari budaya benda dan budaya tidak benda.

Budaya benda ialah monumen, candi, dan pemandangan alam, sedangkan budaya tak benda atau budaya hidup terdiri dari budaya lisan, seni, adat istiadat kebudayaan masyarakat, dan kerajinan tradisional.

Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang menjadi faktor penting dalam pariwisata. Di sini terdapat taman nasional, gunung, dan kawasan terumbu karang terkaya di dunia.

Bukan cuma itu, Indonesia juga memiliki 850 situs yang diakui menjadi warisan budaya dunia UNESCO. Dari jumlah itu, 689 di antaranya merupakan situs budaya dan 176 situs alam.

Dari jumlah itu, Indonesia memiliki sejumlah situs yang sudah populer, di antaranya Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Ujung Kulon, dan Situs Manusia Purba Sangiran.

Bloger dan penulis buku The Naked Traveller Trinity mengaku kerap mendatangi situs warisan budaya milik Indonesia, baik yang terkenal maupun yang tidak terkenal, seperti Candi Muara Jambi.

"Kalau menarik dan unik pasti akan saya datangi, mulai dari Candi Borobudur, Candi Prambanan dan masih banyak yang lainnya," ujarnya.

Ia mengakui wisatawan domestik memang jarang menyukai wisata sejarah. Mereka umumnya lebih memilih untuk berwisata alam. Tidaklah mengherankan, bila objek wisata sejarah pun masih belum digarap secara optimal.

Untuk mengunjungi candi yang tidak dikenal, lanjut Trinity, kita pasti akan kesulitan, karena tidak terdapat papan penunjuk jalan. Ironisnya, informasi mengenai sejarah candi itu pun tidak dimiliki pengelola objek wisata tersebut.

Kondisi ini berbeda dengan jika mengunjungi objek wisata di Eropa atau negara Asia lainnya. Mereka telah mengelola objek wisata itu secara profesional, bahkan terdapat sarana audio guide sehingga kita tidak membutuhkan pemandu wisata. "Yang disayangkan justru promosi situs warisan budaya Indonesia cenderung untuk memasarkan objek wisata yang sudah terkenal dan hanya menargetkan wisatawan asing. Padahal, kita seharusnya dikenalkan dengan ragam objek wisata di Indonesia. Kalau bukan bangsa Indonesia yang memberikan penghargaan dan apresiasi dari segi budaya, siapa lagi yang memajukannya," papar Trinity.

Posting Komentar

apakah blog ini layak dibaca ?

Mengenai Saya

Foto saya
saya itu orang yang selalu pengen berubah jadi lebih baik dari pada sekarang. menilai bahwa hidup sangat bervariasi.